Selasa, 13 Desember 2011


MAKALAH KONSEP MANAJEMEN KEPERAWATAN
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Menejemen Keperawatan
Dosen Pengampu: Bu Andriani Mustika,S.Kep ,Ns
Disusun Oleh :
Kelompok VI
1.         Slamet haryanto
2.         Sofiana Yulianti
3.         Titik Dwi Mulyani
4.         Tyas Andriani
5.         Wahyu Kurniawati
6.         Wawan Agung saputra
7.         Yossi Adi Setiawan
8.         Zakiyah

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDAL
TAHUN AKADEMIK 2011 – 2012

BAB I
PENDAHULUAN
Manajemen didefinisikan sebagai proses menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain untuk mencapai tujuan organisasi dalam suatu lingkungan yang berubah. Manajemen juga merupakan proses pengumpulan dan mengorganisasi sumber-sumber dalam mencapai tujuan (melalui kerja orang lain) yang mencerminkan dinamika suatu organisasi. Tujuan ditetapkan berdasarkan misi, filosofi dan tujuan organisasi. Proses manajemen meliputi kegiatan mencapai tujuan organisasi melalui perencanaan organmisasi, pengarahan dan pengendalian sumber daya manusia, fisik dan teknologi. Semua perawat yang terlibat dalam menejemen keperawatan dianggap perlu memahami misi, filosofi dan tujuan pelayanan keperawatan serta kerangka konsep kerjanya.
            Manajemen keperwatan mempunyai lingkup manajemen operasional untuk merencanakan , mengatur dan menggerakkan kaeyawan dalam memberikan pelayanan keperawatan sebaik-baiknya pada pasien melalui menejemn asuhan keperawatan.Agar dapat memberikan pelayanan keperawatan sebaik-baiknya  pada pasien, diperlukan suatu standar yang akan digunakan baik sebagai target maupun alat pengontrol pelayanan tersebut. Kemajuan bidang teknologi dan ilmu pengetahuan masa kini dan masa mendatang, telah memperluas peran dfan fungsi keperawatan. Menejemn keperawatan semula ditekankan pada sentralisasi kewenangan dan tanggung jawab , kini menjadi desentralisasi melalui pendegelasian wewenang dan tanggung jawab dengan mengfokuskan kegiatan koordinasi , integrasi dan kegiatan penunjang.
            Selain itu telah terjadi pula perubahan mendasar pada menejemen keperawatan dan penggunaan sumber daya yang represif menuju ke pendayagunaan sumber daya yang bersifat pro aktif. Pelaksaan menejemen sumber daya proaktif lebih ditekankan pada terjaminnya aktivitas kolaborasi dan keterbukaan dalam setiap kegiatan untuk mencapai tujuan.


BAB II
PEMBAHASAN
KONSEP MANAJEMEN KEPERAWATAN

A.    PENGERTIAN KONSEP MANAJEMEN KEPERAWATAN
Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Sedangkan Manajemen Keperawatan adalah : proses bekerja melalui anggota staff keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara professional (Gibson.1994)
Proses Manajemen Keperawatan sejalan dengan proses keperawatan sebagai suatu metode pelaksanaan asuhan keperawatan secara professional, sehingga diharapkan keduanya saling menopang.Sebagaiman yang terjadi di dalam proses keperawatan, di dalam Manajamenen Keperawatan-pun terdiri dari Pengumpulan data, identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil.Karena Manajemen Keparawatan mempunya kekhususan terhadap mayoritas tenaga daripada seorang pegawai, maka setiap tahapan di dalam proses manajemen lebih rumit jika dibandingkan dengan proses keperawatan. Bagaimana langkah-langkah di dalam Proses Manajemen Keperawatan akan dijelaskan di dalam proses Manajemen Keperawatan di bawah ini
1.         Pengertian manajemen
·      Manajemen adalah suatu proses melakukan kegiatan atau usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui kerja sama dengan orang lain ( Hersey dan Blanchard ).
·      Manajemen adalah pencapaian tujuan yang telah ditentukan dengan menggunakan orang lain. ( G.R. Terry )
·      Manajemen adalah suatu proses merancang, memelihara suatu lingkungan dimana orang – orang yang bekerja sama di dalam suatu kelompok dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan seefisien mungkin ( H. Weihrich dan H. Koontz ).
·      Manajemen adalah pelaksanaan pekerjaan bersama orang lain ( Harold Konte dan Cyril O’Donnel ).

2.         Pengertian manajemen keperawatan
Manajemen keperawatan secara singkat diartikan sebagai proses pelaksanaan pelayana keperawatan melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan, dan rasa aman kepada pasien atau keluarga serta masyarakat ( Gillies, 1985 ).
Manajemen keperawatan mempunyai lingkup manajemen operasional untuk merencanakan, mengatur, dan menggerakkan karyawan dalam memberikan pelayanan keperawatan sebaik – baiknya pada pasien melalui manajemen asuhan keperawatan.
Manajemen keperawatan semula ditekankan pada sentralisasi kewenangan dan tanggung jawab, kini menjadi desentralisasi melalui pendelegasian wewenang dan tanggung jawab dengan memfokuskan kegiatan koordinasi, integrasi, dan kegiatan penunjang.
Selain itu, telah terjadi perubahan mendasar pada manajemen keperawatan dan pengguna sumber daya yang represif menuju ke pendayagunaan sumber daya yang bersifat pro aktif, lebih ditekankan pada terjaminnya aktivitas kolaborasi dan keterbukaan dalam setiap kegiatan untuk mencapai tujuan. ( Agus Kuntoro, 2010 )

B.     KOMPONEN MENEJEMEN KEPERAWATAN
Manajemen keperawatan terdiri atas beberapa komponen yang saling berinteraksi. Pada umumnya suatu sistem dicirikan oleh 5 elemen, yaitu input, output, control ,mekanisme umpan balik dan proses.
1.      Input
Input dalam proses manajemen keperawatan antara lain berupa informasi, personel, peralatan dan fasilitas. Proses pada umumnya merupakan kelompok manajer dan tingkat pengelola keperawatan tertinggi sampai keperawatan pelaksana yang mempunyai tugas dan wewenang untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan.
2.      Output
output atau keluaran yang umumnya dilihat dan hasil atau kualitas pemberian asuhan keperawatan dan pengembangan staf, serta kegiatan penelitian untuk menindaklanjuti hasil atau keluaran.
3.      Control
Control dalam proses manajemen keperawatan dapat dilakukan melalui penyusunan anggaran yang proporsional, evaluasi  penampilan kerja perawat, pembuatan prosedur yang sesuai standar dan akreditasi. Selain itu, mekanisme umpan balik diperlukan untuk menyelaraskan hasil dan perbaikan kegiatan yang akan datang.
4.      Mekanisme Umpan Balik
Mekanisme umpan balik dapat dilakukan melalui laporan keuangan, audit keperawatan, dan survey kendali mutu, serta penampilan kerja perawat.
Proses manajemen keperawatan dalam aplikasi di lapangan berada sejajar dengan proses keperawatan sehingga keberadaan manajemen keperawatan dimaksudkan untuk mempermudah pelaksanaan proses keperawatan. Proses manajemen, sebagaimana juga proses keperawatan, terdiri atas kegiatan pengumpulan data, identifikasi masalah, pembuatan rencana, pelaksanaan kegiatan, dan kegiatan penilaian hasil. ( Gillies, 1985 ).
5.      Proses
Proses  adalah suatu rangkaian tindakan yang mengarah pada suatu tujuan. Di dalam proses keperawatan, bagian akhir mungkin berupa sebuah pembebasan dari gejala, eliminasi resiko, pencegahan komplikasi, argumentasi pengetahuan atau ketrampilan kesehatan dan kemudahan dari kebebasan maksimal.Di dalam proses manajemen Keperwatan, bagian akhir adalah perawatan yang efektif dan ekonomis bagi semua kelompok pasien.
Proses Manajemen Keperawatan :
v  Pengkajian-Pengumpulan data
Pada tahap ini perawat dituntut tidak hanya megumpulkan informasi tentang keadaan pasien, melainkan juga mengenai institusi (rumah sakit/puskesmas), tenaga keperawatan, administrasi dan bagian keuangan yang akan mempengaruhi fungsi organisasi keperawatan secara keseluruhan.
Pada tahap ini harus mampu mempertahankan level yang tinggi bagi efisiensi salah satu bagian dengan cara menggunakan ukuran pengawasan untuk mengidentifikasikan masalah dengan segera, dan setelah mereka terbentuk kemudian dievaluasi apakah rencana tersebut perlu diubah atau prestasi yang perlu dikoreksi.
v  Perencanaan
Perencanaan disini dimaksudkan untuk menyusun suatu rencana yang strategis dalam mencapai tujuan, seperti menentukan kebutuhan dalam asuhan keperawatan kepada semua pasien, menegakkan tujuan, mengalokasikan anggaran belanja, memutuskan ukuran  dan tipe tenaga keperawatan yang dibutuhkan, membuat pola struktur organisasi yang dapat mengoptimalkan efektifitas staf serta menegakkan kebijaksanaan dan prosedur operasional untuk mencapai visidan misi yang telah ditetapkan.
v  Pelaksanaan
Pada tahap ini Manajemen Keperawatan memerlukan kerja melalui orang lain, maka tahap implementasi di dalam proses manajemen terdiri dari dan bagaimana memimpin orang lain untuk menjalankan tindakan yang telah direncanakan.
v  Evaluasi
Tahap akhir dari proses manajerial adalah melakukan evaluasi seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan.Pada tahap ini manajemen akan memberikan nilai seberapa jauh staf mampu melaksanakan tugasnya dan mengidentifikasi factor-faktor yang menghambat dan mendukung dalam pelaksanaan.
Sistim di dalam manajemen Keperawatan :
a.      Pengumpulan data
         Personalia, Pasien, Peralatan dan persediaan
b.      Perencanaan
       Tujuan, Sistim, Standar, Kebijaksanaan, Prosedur, Anggaran
c.      Pengaturan
                    Tabel organisasi, Evaluasi Tugas, Deskripsi kerja, Pembentukan kerjasama tim
d.      Kepegawaian
Klasifikasi pasien, penentuan kebutuhan staff, rekrutmen, pemilihan orientasi, penjadualan, penugasan, minimalisasi ketidakhadiran, penurunan pergantian, pengembangan staff.
e.      Kepemimpinan
                        Penggunaan kekuatan, pemecahan masalah,pengambilan keputusan, mempengaruhi perubahan, menangani konflik, komunikasi dan analisa transaksional.
f.     Pengawasan
                        penelitian, Jaminan Keselamatan, Audit pasien, penilaian prestasi, disiplin, hubungan pekerja tenaga kerja, sistim informasi komputer
C.    VISI & MISI KEPERAWATAN 
Sebagai langkah awal di dalam Manajemen Keperawatan yang harus dilakukan adalah mengumpulkan segala informasi yang dibutuhkan di dalam Manajemen Keperawatan baik tentang pasien, tenaga perawat dan sebagainya. Pengumpulan data ini bisa dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Kesempatan, dan Ancaman) Yaitu mengumpulkan semua data tentang tenaga keperawatan, administrasi dan bagian keuangan yang akan mempengaruhi fungsi organisasi keperawatan secara keseluruhan.Setiap data akan di kelompokan apakah merupakan kekuatan. Kelemahan, kesempatan ataukah merupakan ancaman bagi organisasi keperawatan.
Data-data yang sudah dikumpulkan akan dijadikan dasar untuk melakukan identifikasi terhadap masalah-masalah yang mungkin ada di Rumah sakit yang memiliki hubungan erat dengan Praktek keperawatan di Rumah sakit.
ANALISA DATA DENGAN PENDEKATAN SWOT
Sebelum melakukan perencanaan, maka perlu dikaji terlebih dahulu beberapa hal. Fokus identifikasi bisa menggunakan pendekatan yang lazim dipakai yaitu : pendekatan SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Kesempatan, dan Ancaman).
Di dalam pendekatan ini kita akan mengumpulkan semua data tentang tenaga keperawatan, administrasi dan bagian keuangan yang akan mempengaruhi fungsi organisasi keperawatan secara keseluruhan.Setiap data akan di kelompokan apakah merupakan kekuatan. Kelemahan, kesempatan ataukah merupakan ancaman bagi organisasi
Berikut ini akan diberikan contoh Pengumpulan data dan Identifikasi masalah berdasarkan pendekatan SWOT
STRENGTH
WEAKNESS
OPPORTUNITY
THREATENED
      Memiliki visi, misi dan motto Keperawatan
      SDM terdiri dari : DIII (….orang), SPK (….orang), Pekarya (….orang).
      Rumah Sakit Pemerintah Tipe …..
      Terdapat Standar Asuhan Keperawatan
      Tersedia Sarana & prasarana Untuk pasien dan tenaga perawat
      Sudah ada sistim Dokumentasi
      Terdapat Administrasi penunjang
      dll
      Kualitas tenaga belum memnuhi kualifikasi
      MKP belum dilaksanakan
   Belum ada pembagian tugas yang jelas
     Pendokumentasian proses  Keperawata belum optimal
      Dll

      Terbukanya kesemptan melanjutkan pendidikan pada progran yang lebih baik
   Adanya program pelatihan/kursus
      Dll
      Persaingan antar rumah sakit yang semakin kuat
      Adanya tuntutan masyarkat yang lebih tinggi untuk mendapatkan pelayanan
      dll
Setelah dilakukan pengumpulan data dan analisa maka muncul permasalahan-permasalahan yang harus kita kaji untuk dilakukan perencanaan pembenahan.
RUMUSAN MASALAH
Dari data-data yang sudah dikumpulkan dan sudah dilakukan analisa dengan pendekatan SWOT maka kita akan menemukan apa saja permasalahan-permasalahan di dalam sebuah organisasi Rumah Sakit khususnya pada Organisasi Keperawatan.Permasalahan yang ditemukan ini tidak saja hanya kekurangan-kekurangan yang akan menggangu atau menghambat di dalam Organisasi Keperawatan tetapi juga kemungkinan-kemungkinan peningkatan pelayanan agar dapat menjadi lebih baik dari sekarang. Masalah-masalah yang ditemukan akan di kumpulkan untuk selanjutnya dilakukan perencanaan untuk mengatasi permasalahan atau meningkatkan kwalitasnya.
a)      Pengorganisasian
Berdasarkan hasil analisa maka  perlu untuk membuat tim kerja dengan pembagian tugas dari masing-masing personel. Sebagai contoh untuk pengelolaan di ruang rawat inap, maka diselenggarakan pengorganisasian dengan pembagian peran sebagai berikut :
1.            Kepala ruangan
2.            Perawat Primer
3.             Perawat Asosier
Adapun penetapan tugas perawat diatas harus sesuai dengan visi dan misi Rumah Sakit/keperawatan, hasil penyelenggaraan model asuhan keperawatan sebelumnya, bagaiman kekuatan sumber daya yang ada dan sarana serta prasarana yang telah diidentifikasi pada pengumpulan data sebelumnya.
b)     Rencana Strategi kegiatan
Pada tahap ini organisasi yang sudah terbentuk mulai merencanakan bagaimana rencana strategis yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan di dalam Manajemen Keperawatan.
Organisasi mulai menentukan dan mendiskusikan bentuk dan penerapan praktek keperawatan yang profesional, bagaimana format dan pendokumentasian, mengatur kebutuhan tenaga perawat, Mengatur tugas dan wewenang dari masing-masing perawat di ruangan, jadual kerja dari masing-masing perawat, bagaimana mensupervisi perawat,bagaimana sistim kepemimpinannya, Instalasi-instalasi yang menunjang di dalam proses keperawatan seperti, farmasi, radiologi,laboratorium, gizi (Jalur opersional).Hubungan dengan bagian – bagian lain yang turut mendukung di dalam organisasi rumah sakit ini (anggaran, karyawan non-medis, dll).
c)      Pengaturan waktu dan kegiatan
Pada tahap ini setelah Semua rencana strategis di susun maka mulai dilakukan penetuan kegiatan apa saja yang harus dilakukan dan kapan waktunya.  Sebagai contoh di bawah ini akan diberikan  rencana kegiatan kelompok dalam penerapan model asuhan Keperawatan Profesional yang akan dilakukan dalam satu bulan.
MINGGU
URAIAN RENCANA KERJA
I
1.      Pembuatan Struktur organisasi kelompok
2.      Orientasi ruangan dan perkenalan
3.      Analisa situasi dan perumusan masalah
4.      Penyusunan program kerja
5.      Penyusunan proposal pelaksanaan model asuhan keperawatan profesional
6.      Penyusunan jadwal dan rancangan pembagian peran dalam penerapan model praktek keperawatan profesional
7.      Penyusunan format pengkajian khusus dan sistim dokumentasi asuhan keperawatan
8.      Penyusunan proposal, prosedur sentralisasi obat, dan kelengkapan administrasinya
9.      Penyusunan format supervisi
10.  Penyusunan format penunjang kegaiatan lainnya, seperti format kegiatan harian
11. Uji coba peran
II
1.      Penerapan Model asuhan Keperawatan Profesional : Aplikasi peran, pendelegasian tugas, dan proses dokumentasi keperawatan
2.      Penyempurnaan format kajian dan dokumentasi Keperawatan
3.      Penyelenggaraan Supervisi Keperawatan
4.      Penyelenggaraan Sentralisasi Obat
5.      Persiapan penyelenggaraan rotasi dinas 24 jam
III
1.      Penerapan model asuhan keperawatan profesional : Aplikasi peran, pendelegasian tugas, dan proses dokumentasi keperawatan
2.      Penerapan semua program
3.      Penyelengaraan rotasi 24 jam
IV
1.      Evaluasi penerapan model asuhan keperawatan profesional
2.      Penyusunan laporan



d)     Persiapan Pelaksanaan
Setelah seluruh kegiatan ditentukan dan sudah pula ditentukan waktu pelaksanaannya, selanjutnya mulai dilakukan persiapan untuk pelaksanaannya.Inti dari  tahap ini adalah mulai menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan seperti dokumen-dokumen untuk pemberian bukti pelaksanaan, bagaimana deskripsi tugasnya, sekaligus juga pengaturan kembali jadwal (pembagian tugas).
e)      Persiapan Pendokumentasian
Dalam kegiatan pendokumentasian, hal yang perlu dipersiapkan antara lain bentuk sistim dokumentasi keperawatan, format pengkajian, format perencanaan, pelaksanaan dan evaluasinya.Termasuk di dalam persiapan ini adalah mengevaluasi kesesuaian format yang dipergunakan selama ini berdasarkan kriteria : apakah sudah sesuai dengan standar dokumentasi keperawatan, apakah mudah atau dipahami semua oleh perawat yang ada di ruangan, apakah efisien dan efektif dalam pelaksanannya? Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut kemudian ditentukan tentang model pendokumentasian yang sesuai.
f)        Persiapan Evaluasi
Evalusi meliputi penentuan teknik evaluasi, pembuatan alat evaluasi dan sekaligus didalamnya adalah pendokumentasian hasil kegiatannya secara umum. Di bawah ini akan diberikan contoh Instrumen Evaluasi dari sisi kepuasan Pasien dan Perawat.


 Untuk itu sebelumnya kita akan menentukan dulu apa visi dan misi dari Keperawatan.
a.      Visi  Keperawatan
Visi Keperawatan diartikan sebagai Pernyataan keyakinan tentang keperawatan  dan manifestasi dari nilai-nilai dalam keperawatan yang digunakan untuk berfikir dan bertindak.
Visi ini dimaksudkan agar perawat harus dapat mempunyai sudut pandang dan pengetahuan yang luas tentang manajemen dan proses perubahaan yang terjadi saat ini dan akan datang.
b.      Misi Keperawatan
Misi dapat diartikan sebagai suatu langkah-langkah nyata dari profesi keperawatan dalam melaksanakan visi yang telah ditetapkan, yaitu menjaga dan mengawasi  sustu proses profesionalisme keperawatan Indonesia agar berjalan  dan berkesinambungan.
Rumus sukses mencapai visi dan misi
Sukses = Visi + Misi + Motivasi
Visi + Misi                        = Serba Tanggung
`Visi + Motivasi    = Melamun
Misi + Motivasi     = Sampai Di tempat yang salah
Inti konsep dasar dari manajemen adalah : perlu adanya suatu keseimbangan antara visi, misi dan motivasi yang jelas dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.


D.    KERANGKA DASAR MANAJEMEN KEPERAWATAN

Input :
-  Informasi
-  Personel
-  Peralatan
-  Fasilitas
Proses  :
-  Perencanaan
-  Pengorganisasian
-  Pengarahan
-  Pengawasan

Output :
-  Hasil / kualitas pemberi asuhan keperawatan dan pengembangan staf
-  Penelitian untuk menindaklanjuti hasil
Control :
-  Penyusunan anggaran yang proporsional
-  Evaluasi penampilan kerja perawat
-  Pembuatan prosedur sesuai standar
Mekanisme umpan balik :
-  Laporan keuangan
-  Audit keperawatan
-  Survey kendali mutu
-  Penampilan kerja perawat
 




     
















Kerangka dasar manjemen keperawatan adalah manajemen partisipatif yang berlandaskan pada paradigma keperawatan yang terdiri atas manusia, perawat atau keperawatan, kesehatan dan lingkungan.
Manusia, dalam manajemen partisipatif adalah individu, keluarga atau masyarakat yang diberikan pelayanan keperawatan melalui pelaksanaan tugas keperawatan yang terorganisasi, terarah, terkoordinasi dan terintegrasi dalam rentang kendali yang ditetapkan.
Perawat atau keperawatan adalah tenaga keperawatan baik tingkat manajerial puncak, menengah, maupun bawah, dan para pelaksana keperawatan yang berada dalam rentang komunikasi untuk bekerja sama memberikan pelayanan keperawatan sesuai dengan standar keperawatan.
Aspek kesehatan merupakan kisaran hasil keperawatan yang berorientasi pada beberapa dimensi pelayanan terhadap individu, keluarga, dan masyarakat melalui upaya mencegah, mempertahankan, meningkatkan dan memulihkan. Aspek lingkungan merupakan area kewenangan dan tanggung jawab keperawatan baik selama pasien berada dalam institusi pelayanan maupun persiapan menjelang pulang.

E.     PRINSI-PRINSIP DASAR KEPERAWATAN
Manajemen keperawatan dapat dilaksanakan secara benar. Oleh karena itu, perlu diperhatikan beberapa prinsip dasar berikut :
a.    Manajemen keperawatan berlandaskan perencanaan
Perencanaan merupakan hal yang utama dalam serangkaian fungsi dan aktivitas manajemen. Tahap perencanaan dan proses manajemen tidak hanya terdiri dari penentuan kebutuhan keperawatan pada berbagai kondisi klien, tetapi juga terdiri atas pembuatan tujuan, mengalokasikan anggaran, identifikasi kebutuhan pegawai, dan penetapan struktur organisasi yang diinginkan. Perencanaan merupakan pemikiran atau konsep – konsep tindakan yang umumnya tertulis dan merupakan fungsi penting di dalam mengurangi resiko dalam pengambilan keputusan, pemecahan masalah, dan efek – efek dan perubahan. Selama proses perencanaan, yang dapat dilakukan oleh pimpinan keperawatan adalah menganalisis dan mengkaji sistem, mengatur strategi organisasi dan menentukan tujuan jangka panjang dan pendek, mengkaji sumber daya organisasi, mengidentifikasi kemampuan yang ada, dan aktivitas spesifik serta prioritasnya. Perencanaan dalam manajemen mendorong seorang pemimpin keperawatan untuk menganalisis aktivitas dan struktur yang dibutuhkan dalam organisasinya.
b.      Manajemen keperawatan dilaksanaan melalui penggunaan waktu yang efektif. Manajer keperawatan menghargai waktu akan mampu menyusun perencanaan yang terprogram dengan baik dan dilaksanakan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah di tetapkan. Keberhasilan seorang pemimpin keperawatan bergantung pada penggunaan waktu yang efektif. Dalam keperawatan, manajemen sangat dipengaruhi oleh kemampuan pimpinan keperawatan. Dalam kontek ini, seorang pimpinan harus mampu memanfaatkan waktu yang tersedia secara efektif. Hal demikian dibutuhkan untuk dapat mencapai produktifitas yang tinggi dalam tatanan organisasinya.
c.       Manajemen keperawatan melibatkan pengambilan keputusan. Berbagai situasi dan permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan kegiatan keperawatan memerlukan pengambilan keputusan akan berpengaruh terhadap proses atau jalannya aktivitas yang akan dilakukan. Proses pengambilan keputusan akan sangat mempengaruhi oleh kemampuan komunikasi dan para manajer.     
d.      Manajemen keperawatan harus terorganisasi. Pengorganisasian dilakukan sesuai dengan kebutuhan organisasi mencapai tujuan. Terdapat 4 buah struktur organisasi, yaitu unit, departemen, top atau tingkat eksekutif dan tingkat operasional. Prinsip pengorganisasian mencakup hal – hal pembagian tugas ( the devision of work ), koordinasi, kesatuan komando, hubungan staf dan lini, tanggung jawab dan kewengan yang sesuai adanya rentang pengawasan. Dalam keperawatan, pengorganisasian dapat dilaksanakan dengan cara fungsional dan penugasan, alokasi pasien perawatan grup/ tim keperawatan, dan pelayanan keperawatan utama ( Gillies, 1985 ).
e.       Manajemen keperawatan menggunakan komunikasi yang efektif. Komunikasi merupakan bagian penting dan efektivitas menejemen. Komunikasi yang dapat dilakukan secara efektif mampu mengurangi kesalahpahaman, dan akan memberikan perasaan, pandangan arah dan pengertian diantara pegawai dalam suatu tatanan organisasi.
f.       Pengendalian merupakan elemen menegemen keperawatan. Pengendalian dalam menegemen dilakukan untuk mengarahkan kegiatan menegemen susuai dengan dengan yang direncanakan. Selain itu , pengendalian dilaksanakan pada kegiatan yang dilakukan tidak banyak terjadi kesalahan yang berakibat negative terhadap klien dan pihak yang terkait dengan manageman. Pengendalian meliputi penilaian tentang pelaksanaan trencana yang telah dibuat, pemberian instruksi, menetapkan prinsip-prinsip melalui penetapan standar, dan membandingkan penampilan dengan standar serta memperbaiki kekurangan. ( Agus Kuntoro, 2010 )  

F.     KOMPONEN SISTEM DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN


DAFTAR PUSTAKA

1.      Brown, Montague. 1997. Manajemen Perawatan Kesehatan. Jakarta : EGC
2.      Kuntoro, Agus. 2010. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Yogyakarta : Nuha Medika
3.      Potter dan Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC
4.      Suarli dan Bahtiar, Yanyan. 2002. Manajemen Keperawatan. Jakarta : Erlangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar