Selasa, 20 Desember 2011

PENDELEGASIAN(delegasi)


MAKALAH TENTANG DELEGASI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keperawatan
Dosen Pengampu : Ibu Andriani dan Tim


Disusun Oleh :
1.          Slamet Harynto
2.          Sofiana
3.          Titik Dwi Mulyani
4.          Tyas Andriani
5.          Wahyu Kurniawati
6.          Wawan Agung Saputra
7.          Yosi Adi Setiawan
8.          Zakiyah


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDAL
TAHUN AKADEMIK 2011 – 2012

DELEGASI

1.    Pengertian delegasi
Delegasi adalah suatu pelimpahan wewenang dan tanggung jawab formal kepada orang lain untuk melaksanakan kegiatan tertentu.
Pendelegasian adalah pelimpahan kekuasaan, wewenang dan tanggung jawab kepada orang lain. Pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya rutinitas sebaiknya didelegasikan ke orang lain agar seorang manajer dapat menggunakan waktunya itu untuk melakukan tugasnya sebagai seorang manajer.
Pendelegasian adalah kegiatan seseorang untuk menugaskan stafnya / bawahannya untuk melaksanakan bagian dari tugas manajer yang
bersangkutan dan pada waktu bersamaan memberikan kekuasaan kepeda staf/bawahan tersebut, sehingga bawahan itu dapat melaksanakan tugas tugas itu sebaik baiknya serta dapat mempertanggung jawabkan hal hal yang didelegasikan
kepadanya, ( Manulang,1988)
Pendelegasian merupakan proses penugasan, wewenang dan tanggung jawab kepada bawahan. ( Sujak, 1990)
Delegasai wewenang adalah proses yang paling fundamental dalam organisasi, sebab pimpinan tak kan sanggup melakukan segala sesuatu dan membuat setiap keputusan.
Pendelegasian (pelimpahan wewenang) merupakan salah satu elemen penting dalam fungsi pembinaan. Sebagai manajer perawat dan bidan menerima prinsip-prinsip delegasi agar menjadi lebih produktif dalam melakukan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Delegasi wewenang adalah proses dimana manajer mengalokasikan wewenang kepada bawahannya.


2.    Alasan pentingnya pendelegasian
Ada alasan delegasi itu diperlukan, diantaranya adalah :
1.      Memungkinkan atasan dapat mencapai lebih dari pada mereka menangani setiap tugas sendiri.
2.      Agar organisasi dapat berfungsi lebih efisien.
3.      Atasan dapat memusatkan tenaga kepada suatu tugas yang lebih diprioritaskan.
4.      Dapat mengembangkan keahlian bawahan sebagai suatu alat pembelajaran dari kesalahan.
5.      Karena atasan tidak mempunyai kemampuan yang dibutuhkan dalam pembuatan keputusan.
6.      Pendelegasian memungkinkan manajer perawat/bidan mencapai hasil yang lebih baik dari pada semua kegiatan ditangani sendiri.
7.      Agar organisasi berjalan lebih efisien.
8.      Pendelegasian memungkinkan manajer perawat/bidan dapat memusatkan perhatian terhadap tugas-tugas prioritas yang lebih penting.
9.      Dengan pendelegasian, memungkinkan bawahan untuk tumbuh dan berkembang, bahkan dapat dipergunakan sebagai bahan informasi untuk belajar dari kesalahan atau keberhasilan.

3.    Kegiatan delegasi wewenang
Beberapa kegiatan dalam delegasi wewenang adalah :
·    Manager perawat/bidan menetapkan dan memberikan tugas dan tujuannya kepada orang yang diberi pelimpahan;
·    Manajer melimpahkan wewenang yang diperlukan untuk mencapai tujuan;
·    Perawat/bidan yang menerima delegasi baik eksplisit maupun implisit menimbulkan kewajiban dan tanggung jawab.
·    Manajer perawat/bidan menerima pertanggungjawaban (akontabilitas) atas hasil yang telah dicapai.
4.    Prinsip delegasi
Dibawah ini adalah prinsip – prinsip klasik yang dapat dijadikan dasar untuk delegasi yang efektif :
·      Prinsip scalar.
Proses skalar adalah mengenai perkembangan rantai perintah yang menghasilkan pertambahan tingkat-tingkat pada struktur organisasi. Proses skalar dicapai melalui pendelegasian wewenang dan tanggung jawab.
·      Prinsip kesatuan perintah.
Dalam melakasanakan pekerjaan, karyawan harus memperhatikan prinsip kesatuan perintah sehingga pelaksanaan kerja dapat dijalankan dengan baik. Karyawan harus tahu kepada siapa ia harus bertanggung jawab sesuai dengan wewenang yang diperolehnya. Perintah yang datang dari manajer lain kepada serorang karyawan akan merusak jalannya wewenang dan tanggung jawab serta pembagian kerja.
·      Tanggung jawab, wewenang, dan akuntabilitas.

5.    Cara melakukan delegasi
Cara manajer dalam melakukan delegasi antara lain :
·      Membuat perencanaan ke depan dan mencegah masalah.
·      Menetapkan tujuan dan sasaran yang realistis
·      Menyetujui standar kerja
·      Menyelaraskan tugas atau kewajiban dengan kemampuan bawahan
·      Melatih dan mengembangkan staf bawahan dengan memberikan tugas dan wewenang baik secara tertulis maupun lisan.
·      Melakukan kontrol dan mengkoordinasikan pekerjaan bawahan dengan mengukur pencapaian tujuan berdasarkan standar serta memberikan umpan balik prestasi yang dicapai.
·      Kunjungi bawahan lebih sering dan dengarkan keluhan - keluhannya.
·      Bantu mereka untuk memecahkan masalahnya dengan memberikan ide ide  baru yang bermanfaat.
·      Memberikan ‘reward’ atas hasil yang dicapai.
·      Jangan mengambil kembali tugas yang sudah didelegasikan.

6.    Teknik pendelegasian
Manajer perawat/bidan pada seluruh tingkatan dapat menyiapkan tugas-tugas yang dapat didelegasikan dari eksekutif perawat sampai eksekutif departemen atau kepala unit, dan dari kepala unit sampai perawat/bidan klinis. Delegasi mencakup kewenangan untuk persetujuan, rekomendasi atau pelaksanaan. Tugas-tugas seharusnya dirangking dengan waktu yang diperlukan untuk melaksanakannya dan sebaiknya satu kewajiban  didelegasikan pada satu waktu.
7.    Jenis pendelegasian
Dalam bukunya yang berjudul The 7 Habits of Highly Effective People, Stephen R. Covey menyatakan bahwa ada 2 jenis pendelegasian, yaitu :
·      Pendelegasian Suruhan (Gofer Delegation)
Pendelegasian suruhan berarti : "kejar ini, kejar itu, kerjakan ini,
kerjakan itu, dan beritahu saya ketika sudah selesai."
Pendelegasian suruhan berprinsip pada metode, yaitu semua didikte secara rinci dan spesifik step by step cara melakukannya. Pendelegasian dengan cara ini banyak digunakan oleh manager karena mereka berpikir metode yang dilakukan pasti tidak akan keluar dari jalur, minim kesalahan dan sesuai dengan apa yang diinginkan. Tapi kelemahannya adalah bahwa mereka tidak melatih creative thinking anak buah mereka dan bila terjadi kesalahan si anak buah akan merasa tidak bertanggung jawab kepada hasil yang didapat.


·      Pendelegasian pengurusan (Stewardship Delegation)
Pendelegasian pengurusan berfokus pada hasil dan bukan pada metode, memberikan secara rinci hasil yang diinginkan, bukan memberikan secara rinci apa yang harus dilakukan. Pendelegasian ini memberi pilihan metode kepada anak buah dan membuat mereka bertanggung jawab atas hasil. Pendelegasian metode pengurusan memberi kepercayaan penuh kepada anak buah dan kepercayaan ini adalah bentuk tertinggi dari motivasi manusia. Kepercayaan menghasilkan yang terbaik dari diri manusia. Tetapi dibutuhkan waktu dan kesabaran, dan tanpa mengesampingkan kebutuhan untuk melatih dan mengembangkan orang sehingga kecakapan mereka dapat meningkat ke tingkat kepercayaan itu. Bila pendelegasian pengurusan dilakukan dengan benar, kedua pihak akan mendapatkan keuntungan dan akhirnya jauh lebih banyak pekerjaan yang dapat diselesaikan dalam waktu yang jauh lebih singkat. Prinsip yang terlibat dalam pendelegasian pengurusan selalu benar dan dapat berlaku pada orang atau situasi jenis apapun.

8.    Penyebab gagalnya delegasi
·      Atasan merasa lebih jika mereka tetap mempertahankan hak pembuatan keputusan.
·      Atasan tidak ingin ambil resiko kalau saja bawahannya salah ataupun gagal dalam menjalankan wewenangnya.
·      Atasannya kurang atau tidak percaya kepada bawahannya.
·      Atasan takut apabila seorang bawahannya melakukan tugas dengan sangat baik dan efektif, sehingga dapat mengancam posisinya sebagai atasan.
·      Bawahan tidak menerima dengan alasan dapat menambah tanggung jawab yang sudah diterima.
·      Bawahan takut tidak dapat menjalankan tugas – tugas dengan benar dan dikatakan gagal.
·      Bawahan merasa tertekan apabila dilimpahkan tanggung jawab yang lebih besar.

9.    Hambatan pendelegasian
a.    Hambatan hambatan  pada delegator
·      Kemampuan yang diragukan oleh dirinya sendiri 
·      Meyakini  bahwa seseorang “mengetahui semua rincian”
·      “Saya dapat melakukannya lebih baik oleh diri saya sendiri” buah pikiran yang keliru.
·      Kurangnya pengalaman dalam pekerjaan atau dalam mendelegasikan
·      Rasa tidak aman
·      Takut  tidak disukai
·      Penolakan untuk mengakui kesalahan
·      Kurangnya kepercayaan pada bawahan
·      Kesempurnaan, menyebabkan kontrol yang berlebihan
·      Kurangnya ketrampilan organisasional dalam menyeimbangkan beban kerja
·      Kegagalan untuk mendelegasikan kewenangan yang sepadan dengan tanggung jawab.
·      Keseganan untuk mengembangkan bawahan
·      Kegagalan untuk menetapkan kontrol dan  tindak lanjut yang efektif.
b.    Hambatan- hambatan pada yang diberi delegasi
·      Kurangnya pengalaman
·      Kurangnya kompetensi
·      Menghindari tanggung jawab
·      Sangat tergantung dengan boss
·      Kekacauan [disorganization]
·      Kelebihan beban kerja
·      Terlalu memperhatikan hal hal yang kurang bermanfaat
c.    Hambatan- hambatan dalam situasi
·      Kebijakan tertuju pada satu orang
·      Tidak ada toleransi kesalahan
·      Kekritisan keputusan
·      Urgensi, tidak ada waktu untuk menjelaskan [krisis manajemen]
·      Kebingungan dalam tanggung jawab dan  kewenangan.
·      Kekurangan tenaga














DAFTAR PUSTAKA

1.      Brown, Montague. 1997. Manajemen Perawatan Kesehatan. Jakarta : EGC
2.      Kuntoro, Agus. 2010. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Yogyakarta : Nuha Medika
3.      Potter dan Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC
4.      Suarli dan Bahtiar, Yanyan. 2002. Manajemen Keperawatan. Jakarta : Erlangga